Yah
begitulah. Sesame cewek memang suka curhat. Gak heran toh kalau banyak film
tentang geng cewek yang hobinya curhat-curhatan terus, termasuk Gossip Sirl, sisterhood of the Traveing
Pants, Mean Girls, dan masih banyak lagi. Kayaknya selama ada teman cewek
untuk dicurhatin, masalah seberat 1 ton terasa seenteng kapas. Belakangan ini
psikolog dan periset memberikan perhatian mendalam pada kebiasaan curhat
diantara cewek belia. Mereka bertanya: sampai di batas manakah curhat dianggap berlebihan
dan tidak lagi menyehatkan? Beberapa penelitian sih memperlihatkan bahwa curhat
berlebihan mengenai sebuah problem yang sedang dihadapi justru bisa memicu
gangguan emosi, termasuk kecemasan dan depresi.
Para
periset menggunakan istilah “perengungan bersama” (co-rumination) untuk
menyebut diskusi terlalu sering atau obsesif mengenai masalah yang sama. kenapa dia gak menelfon aku ya? Apakah
sebaiknya aku putus sama dia? Dan seterusnya, dan seterusnya. Menurut
sikolog, budaya curhat semakin gawat dengan adanya teknologi email, SMS,
instant messaging, dan facebook. Dalam kasus tertentu, curhat bisa berbalik
menjadi kemarahan yang tidak sehat dan
bahkan menular.
Riset
di atas membedakan (1) sharing atu “
mengungkapkan diri” yang dianggap positif dengan (2) berkutat dalam masalah dan
rasa frustasi. Nah, berkutat dalam masalah itulah yang berbahaya bagi cewek
yang rentan terserang depresi dan
kecemasan dibandingkan cowok. Mereka akan terjebak dalam pemikiran negative.
Ada segi positifnya juga sih. Kelompok teman yang melakukan perenungan bersama
biasanya berhubungan sangat dekat. Kedekatan itu biasanya membuat mereka
percaya diri.
Cowok
sih berbeda. Obrolan mendalam di antara mereka, yang hanya berlangsung
sesekali, tidak sampai memicu kecemasan atau depresi, demikianlah hasil riset
yang dilakukan oleh Amanda J. Rose, asisten professor ilmu psikologi di Univer
itas Missouri, Columbia.
“ketika
para cewek curhat, mereka merasa nyaman karena mendapat dukungan dan
penguatan.” Ungkap Dr. Amanda yang hasikl risetnya diterbitkan di jurnal Developmental Pscyhology tahun 2007. “ sayang mereka curhat terlalu
ekstrem. Obrolan berlebihan itulah yang membuat perasaan mereka justru menjadi
lebih buruk.”
Cewek
ABG umumnya rentan untuk melakukan perenungan berlebihan dan akhirnya terserang
depresi dan kecemasan karena, “ ada banyak pemicu stress di usia remaja dan
banyak hal yang tidak jelas bagi mereka,” kata Dr. Jane. Masalah mulai
berkencan, mulai pacaran, liku-liku persahabatan, popularitas, dan lain-lain
bisa berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi terlalu sukar untuk
dikendalikan. “Karena itulah mereka perlu untuk curhat,” bilang Dr. Jane.
Paham
kan? Kebanyakan curhat gak baik tuh. Secukupnya sajalah. J
0 komentar:
Posting Komentar